terjemahannya yang diberi judul Tujuh Kebiasaan yang Sangat Efektif. Bagi saya ini adalah buku yang luar biasa, yang mampu menginspirasi apa artinya sinergi.
Demikian juga setelah lulus kuliah dan bekerja sebagai guru. Buku karangan Covey tersebut masih saya jadikan acuan, dan saya baca kembali. Buku tersebut sangat bermanfaat sekali dalam membantu meningkatkan motivasi dan pengembangan diri, bukan saja bagi saya tapi juga bagi murid-murid saya. Permainan kecil yang sering saya lakukan ketika bicara tentang sinergi adalah dengan cara mengajak dua murid saya untukbermain panco. Barang siapa yang menang, setiap kali kemenangan akan mendapatkan hadiah, taruhlah Rp 5.000. Masing-masing saya kasih waktu 5 menit untuk mendapatkan kemenangan sebanyak mungkin.
Dengan penuh antusias keduanya saling berhadapan dan siap untuk mencari kemenangan. Betul...selamat bermenit-menit keduanya imbang. Dan dalam jangka waktu 5 menit paling hanya mendapatkan 2 kali kemenangan. Yang menang mengatakan sangat puas. Setelah itu saya memanggil salah satu siswa saya yang paling kecil dan kelihatan lemah. Kuajak dia bertanding. Awalnya dia ragu-ragu. Kumantapkan. Berhasil. Dan akhirnya dia berani menghadapiku. Teman-teman yang lain menatap tidak percaya. Seolah-olah meragukan kemampuannya. Benar. Pertandingan terjadi. Dengan mudah dia kukalahkan dalam hitungan detik. Tetapi setelah itu gantian saya yang dikalahkan. Begitu seterusnya. Sampai kami capek sendiri.
Siswa-siswa saya, akhirnya tersadar apa artinya sinergi. Apa artinya juga berpikir menang-menang.
Sampai sekarang pun saya, masih mengulangi membaca buku dari Covey tersebut. Bahkan buku koleksiku bertambah lagi, yaitu buku karya beliau yang berjudul Principle-Centered Leadership (diterjemahkan menjadi Kepemimpinan yang Berpusat pada Prinsip), serta buku The 3rd Alternative (diterjemahkan menjadi Alternatif ke-3) pun menghiasi rak bukuku. Sayang sekali buku sebelumnya yang berjudul The 8th Habit belum kudapatkan (meskipun aku sudah membacanya).
Tentunya, buku-buku pengembangan diri dari Covey ini tidak menjadikan diri saya untuk menutup mata dengan buku-buku yang lain. Seperti buku The Power of Dream (Kekuatan Impian) yang ditulis oleh Tjiptadinata Effendi, buku-bukunya Ipho Santosa, buku Mengikat Makna Update dari Hernowo, ESQ Power dari Ary Ginanjar Agustian, sampai buku-buku karangan Robert T. Kiyosaki menjadi bacaan yang sedap untuk dinikmati.
Ya, semoga pada postingan mendatang. Buku-buku tersebut dapat dikupas, tentunya dengan bahasa saya sendiri. Bukan review. Tetapi tulisan yang terkait dengan inspirasi yang kudapatkan, terutama dalam rangka meningkatkan pengembangan diri pribadi saya.