Howard Gardner menggunakan istilah kecerdasan bukan bakat. Kalau dikatakan bahwa semua manusia memiliki bakat yang berbeda-beda, itu pernyataan yang biasa. Dengan menggunakan istilah kecerdasan, Howard Gardner mendapat perhatian yang luar biasa dari segenap kalanga, khususnya dunia pendidikan. Kecerdasan majemuk ini, menekankan kepada kemampuan manusia dari kecerdasan bidang musikal sampai kecerdasan dalam memahami diri sendiri.
Buku ini sendiri, terbagi menjadi 4 bagian, sebagai berikut :
Bagian I Teori Mengenai Kcerdasan Majemuk
Bagian II Pendidikan Kecerdasan
Bagian III Penilaian dan Langkah Selanjutnya : Komponen-Komponen Pendidikan Kecerdasan Majemuk
Bagian IV Masa Depan Karya pada Kecerdasan Majemuk
Sebagai pendidik, memang harus memahami dengan baik bahwa setiap peserta didik mempunyai kecenderungan kecerdasan yang berbeda. Sebagai orang tua pun harusnya memahami bahwa anak-anaknya memiliki kecerdasan yang berbeda satu sama lain. Tugas guru/orang tua mengarahkan agar kecenderungan kecerdasan yang dominan untuk dipupuk sehingga anak tersebut bisa mencapai kesuksesan sesuai yang diinginkan. Untuk kecerdasan yang lain pun, sebenarnya bukan harga mati tetapi bisa ditingkatkan meskipun tidak sebagus kecerdasan yang dominan tadi.
Berdasarkan referensi, setidaknya ada 9 kecerdasan yang bisa dikembangkan. Dan deretan kecerdasan ini akan terus bertambah. Kesembilan kecerdasan yang dimaksud, meliputi :
1. Linguistik
2. Matematika dan logika
3. Visual dan spasial
4. Musik
5. Interpersonal
6. Intrapersonal
7. Kinestetik
8. Naturalis
dan kesembilan, kalau tidak salah
9. Transendental
Dari teori Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intelligences ini, para ahli kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan yang nyata, misalnya Thomas Armstrong yang menuliskan buku Multiple Intelligence in the Classroom. Thomas Armstrong sendiri juga menjabarkan kecerdasan majemuk ini dalam buku yang berjudl 7 Kinds of Smart. Kalau di Indonesia sendiri, ada Adi W. Gunawan yang mengupasnya dalam buku Genius Learning Strategy.
Bagi yang ingin mendalami teori Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intelligences dari penemunya bisa membaca buku ini, meskipun dalam edisi terjemahan.