Judul buku : Tips Membangun Komunitas Belajar di Sekolah
Pengarang : Jamal Ma’mur Asmani
Jumlah Halaman : 222 halaman
Penerbit : DIVA Press
Tahun Terbit : 2014
ISBN : 978-602-296-073-7
Selama ini proses belajar dan mengajar di sekolah cenderung membosankan. Siswa lebih banyak duduk pasif atau sebagai obyek semata. Perilaku para pelajar baik di sekolah maupun di rumah yang tidak memiliki orientasi hidup, tekad, cita-cita, tanggung jawab, gairah untuk membangun masa depannya. Semangat belajar telah luntur. Usaha-usaha untuk mengembalikan semangat belajar mereka seolah-seolah menghadapi tembok yang sangat besar.
Untuk itu, digagas adanya komunitas belajar untuk membangkitkan semangat belajar para generasi penerus bangsa ini. Komunitas belajar ini berisi kumpulan orang-orang yang mau belajar bersama tanpa membeda-bedakan derajat dan martabatnya masing-masing. Di sana mereka saling berbagi pengetahuan, yang pandai mengajari yang belum pandai. Yang belum pandai pun tidak malu untuk bertanya, mengkritisi dan melakukan berbagai hal untuk mengejar ketertinggalannya.
Ide komunitas belajar ini terinspirasi dari kesuksesan lembaga kursus, seperti kursus bahasa Inggris yang ada di Pare (Kediri) dan Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Salatiga. Ide komunitas belajar ini juga terinspirasi dari pondok pesantren tradisional, seperti Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dan Pondok Pesantren Sarang Rembang.
Secara lengkap buku ini terdiri dari 10 bab
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Pembelajaran yang membosankan
Bab 3 Pentingnya komunitas belajar
Bab 4 Komunitas belajar serta keseimbangan otak kanan dan kiri
Bab 5 Kualifikasi guru komunitas belajar
Bab 6 Kendala-kendala yang dihadapi dalam membangun komunitas belajar
Bab 7 Kiat sukses membangun komunitas belajar di sekolah
Bab 8 Profil sekolah yang sukses membangun komunitas belajar'
Bab 9 Belajar cemerlang, prestasi gemilang
Bab 10 Penutup
Disebutkan dalam bab 5 bahwa kualifikasi guru yang dibutuhkan dalam komunitas belajar meliputi guru sebagai sosok ilmuwan, educator, organisator, motivator, dinamisator, inovator, dan sosok evaluator. Guru-guru dalam komunitas belajar bukanlah sekedar menjadi guru yang hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi lebih dari itu.
Dalam bab 8 disebutkan contoh-contoh sekolah yang sukses membangun komunitas belajar, seperti Madrasah Hidayatul Mubtadiin, Madrasah Ghazaliyah Syafi'iyah (MQS), Perguruan Islam darus Falah Sirahan, Madrasah Tsanawiyah Luthful Ulum dan Madrasah Al-Aqobah. Kita bisa banyak belajar dari sekolah-sekolah tersebut untuk membangun komunitas belajar di lingkungan kita masing-masing. Semangat dan prestasi tinggi menjadi kunci dalam pembangunan komunitas belajar ini.
Untuk lebih jelasnya, silahkan baca buku "Tips Membangun Komunitas Belajar di Sekolah" yang ditulis oleh Jamal Ma'mur Asmani ini.
Salam baca buku.
MENGAPA KURIKULUM BERUBAH?
-
Perkembangan zaman memberikan pengalaman yang beragam pada pembelajaran.
Tentu, memberikan pengalaman yang berbeda kepada murid dalam belajar sesuai
deng...
19 jam yang lalu