Buku setebal 249 ini dengan ringkas dan padat membahas mengenai Teori Desan Web pada bagian I dan Praktik Desain Web pada bagian II.
Bagian I berisi pendahuluan, prinsip-prinsip desain web, warna, tipografi, bentuk, layout, kriteria situs web yang baik, software desain web, bahasa pemrograman untuk desain web, kategori grafik komputer dan jenis image untuk situs web, serta tahapan pembangunan situs web.
Bagian II Praktik Desain Web meliputi perencanaan situs web, desain situs web, scripting untuk menambah desain situs web, pengujian situs web, serta pemeliharaan situs web.
Meksipun tergolong buku yang cukup tua, tapi isi buku ini masih sangat relevan saat dalam mendesain maupun mengimplementasikan hasil desain tersebut. Meskipun tidak dipungkiri banyak sekali web yang terbengkalai atau mati yang mungkin karena tidak memiliki blue print yang kuat. Meskipun di luar hal yang sifatnya teknis tersebut ada faktor lain yang mempengaruhi seperti komitmen yang kuat untuk membangun sebuah situs web. Tetapi semangat yang tinggi ini bisa menjadi berkurang jika dalam praktiknya terganggu oleh hal-hal teknis yang sebenarnya mudah diatasi.
Siapapun yang sedang membangun situs/web maupun blog/weblog tentunya ingin jika apa yang dibangunnya sesuatu yang unik atau menonjol dibanding yang sudah ada. Meskipun demikian hal ini bukan yang mudah dan sebenarnya tidak usah khawatir ketika dituduh karya kita tidak orisinal.
Roland Barthez (1977) mengatakan "Tidak ada karya manusia yang benar-benar asli. Tiap karya akan selalu berulang. Yang ada adalah pencampuran dan penggabungan karya-karya yang telah ada".
Jadi mari kita tetap terus berkarya, namun setidak memiliki tujuan. Situs web secara umum memiliki 4 fungsi, yaitu fungsi komunikasi, informasi, entertainment, dan fungsi transaksi. Sedangkan jenis situs web bisa dikelompokkan berdasarkan tujuannya, yaitu sebagai alat pemasaran, nilai tambah, katalog, e-commerce, e-learning, komunitas, portal, maupun personal.
Dibuatnya sebuah situs web atau blog/weblog ini tidak jauh memiliki fungsi dan tujuan seperti itu. Jadi wajar ketika isinya merupakan pengulangan. Meskipun secara detailnya berbeda. Misalnya web/situs tentang sekolah. Isinya secara garis besar memiliki menu profil, kegiatan sekolah, program sekolah, forum interaksi warga sekolah, unduhan buku/referensi dan hal-hal lain mengenai seluk beluk sekolah. Tetapi detail isinya pasti berbeda, karena sekolah yang satu berbeda situasinya dengan sekolah lain.
Dalam tahap perencanaan kita bisa mengawali dengan tujuan, pengumpulan data, serta membuat jadwal kerja. Untuk menentukan tujuan bisa memulai dengan pertanyaan sebagai berikut :
- Situs apa yang ingin dibuat?
- Siapa target pengunjungnya?
- Apa saja aktivitas yang terdapat di dalamnya?
- Apa yang ingin dicapai dengan pembuatan situs tersebut?
Berdasarkan pengalaman, ketika saya mengembangkan sebuah web atau blog yang asal jadi, berulangkali desain dirombak karena memang tidak mendasarkan diri pada riset. Belum lagi pada tahap pengumpulan bahan-bahan yang tidak maksimal atau sedapatnya yang berakibat pembuatan situs atau blog tidak terbangun secara sistematis.
Agar bisa memahami secara mendetail tentang seluk beluk membuat perencanaan dan praktik pembuatan situs web, buku ini menjadi salah satu referensi yang bagus. Meskipun tentunya butuh penyesuaian dengan perkembangan yang ada sekarang. Misalnya di dalam buku itu intronya masih menggunakan ekstension .swf bisa diganti dalam bentuk .gif meskipun membuatnya tetap menggunakan flash baik dalam versi macromedia/adobe/animate.
Saya sendiri menyadari adanya kebutuhan file-file gambar yang berukuran kecil. Kalau dulu memang untuk mempercepat loading situs atau blog yang dibuat tetapi tidak terlalu peduli karena internet makin lama makin kencang. Tetapi baru tersadar saat memperhatikan keterbatasan space hosting yang dimiliki.
Selamat membaca dan terus berkarya. Ditunggu situs web atau blog/weblog mu yang orisinal, unik, tetapi tetap ciamik.