Pendampingan Calon Guru Penggerak 5 Hari ke 3 di SMP N 1 Cipari Cilacap
Sekali-kali berpose di SMP N 1 Cipari
Hari sabtu (29/5), kembali saya melakukan pendampingan individu bagi calon guru penggerak. Pada hari ke-3 ini, saya bertemu dengan Ibu Mudiyatun Sawiyah, guru matematika yang juga sebagai kurikulum di sana. Di sela-sela tugasnya mempersiapkan PAT, dia tetap fokus untuk melaksanakan pendampingan.
Pendampingan dengan Ibu Mudiyatun Sawiyah
Sekitar pukul 08.30 saya sudah sampai SMP N 1 Cipari menuju ruang perpustakaan. Ada yang unik dalam pendampingan kali ini, karena pukul 10.00 ada kegiatan vicon elaborasi pemahaman dengan instruktur. Sehingga pendampingan akan dilanjutkan setelah kegiatan itu. Vicon bertema Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid disampaikan oleh Ibu Andri Nurcahyani dari Sekolah Bogor Raya. Meskipun sebenarnya asli Cilacap.
Banyak hal yang disampaikan oleh beliau, dari mereview filosofi merdeka belajar, pembelajaran di kelas serta komunikasi couching, dilanjutkan dengan pembuatan keputusan serta pemetaan aset dan berakhir di pengelolaan program yang berdampak dengan pada murid. Sebuah program yang berdampak pada murid memperhatikan Voice, Choice, dan Ownership. (Apa coba yang dimaksud?) Dan program apapun terdiri dari planning, implemetation, dan evaluation. Dan untuk melakukan tahapan ketiganya, dalam pendidikan guru penggerak ini digunakan berbagai tool seperti BAGJA, 7 Aset, Manajemen Resiko, Monev serta MELR.
Vicon Elaborasi Pemahaman Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid oleh Ibu Andri Nurcahyani dari Sekolah Bogor Raya
Setelah vicon selesai, istirahat sebentar dan pendampingan pun dilanjutkan kembali. Dalam pendampingan ini kita mendiskusikan 3 hal utama, yaitu pemetaan aset dan pembuatan keputusan. Termasuk di dalamnya membahas mengenai perencanaan program yang berpihak pada murid.
Setidaknya ada 7 jenis aset yang jika dipetakan akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Adanya harapan-harapan baru yang akan diimplemetasikan dalam program yang berpihak pada murid. Sebelum aset-aset yang dikenali, rancangan program yang dibuat masih fokus pada kekuatan yang dimiliki secara pribadi. Sehingga cakupan aksi nyatanya pun masih terbatas. Hal ini juga dipengaruhi oleh kompetensi sebagai guru penggerak yang makin lama makin berkembang.
SMP N 1 Cipari Cilacap ini memiliki 2 CGP sekaligus, yaitu Ibu Mudiyatun Sawiyah dan Bapak Imam Heriyanto. Kolaborasi keduanya dalam berbagai aksi nyata tidak diragukan lagi. Dukungan penuh dari Bapak Ahmad Fathoni, selalu kepala sekolah, yang memberikan ruang seluas-luasnya kepada mereka berdua dapat dimanfaatkan dengan baik.
Selain dari kepala sekolah, modal manusia yang tak kalah pentingnya adalah semua gurunya S1 dan ada 4 yang sudah mengenyam S2. Guru-guru yang memiliki keahlian lain seperti musik, tari, karawitan, band, qiroah dan lainnya dilibatkan sepenuhnya dalam pengembangan potensi siswa-siswanya. Di bidang sosial, masyarakat mendukung sekolah termasuk ikut memantau aktivitas siswa saat di luar sekolah. Orang tua pun memiliki kontribusi besar dengan kemudahan diajak kerjasama terkait dengan perkembangan pendidikan anak-anaknya. SMP N 1 Cipari juga memiliki modal lingkungan/alam yang sangat menarik, seperti lingkungannya yang masih segar dengan berbagai pohon yang rimbun serta di sekitarnya ada perkebunan karet serta sungai yang bisa menjadi wadah pembelajaran outdoor yang menarik. Aset yang lain, seperti fisik, finansial, politik serta agama dan budaya dapat dioptimalkan dengan baik demi pendidikan yang berpihak pada murid.
Ibu Mudiyatun Sawiyah (biasa dipanggil Bu Yayah), merencanakan sebuah program kepemimpinan siswa dalam era digital. Hal ini sangat menarik sekali, selain sebagai salah satu solusi mengatasi dampak negatif akibat diijinkannya penggunaan hp (bahkan cenderung wajib). Program ini siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensip mengenai manfaat dan dampak negatif dari teknologi di era digital ini. Suswa juga diberi ketrampilan untuk menyaring, membuat, serta menyampaikan informasi yang sehat/positif melalui berbagai media sosial. Dalam kegiatan ini, pengurus OSIS dilibatkan sepenuhnya sebagai agen literasi yang bertugas melakukan pengimbasan, memantau, serta melaporkan kegiatan yang berlangung.
Sukses ya buat teman-teman CGP, khususnya buat Ibu Yayah.
Semangat!
Salam Guru Penggerak.
wahhh keyenn pak...
BalasHapus