Lokakarya 6 Guru Penggerak Kabupaten Cilacap

Arsyad Riyadi Rabu, Juni 09, 2021 catatan, guru penggerak, Pendamping guru penggerak

Lokakarya 6 Guru Penggerak Kabupaten Cilacap

Foto bersama Bu Esti (dari P4TK), Pak Kartono, Pak Heni dan CGP peserta lokakarya 6

Pada lokakarya 6 (9/6) ini, saya berkolaborasi dengan Bapak Kartono (SDN Kramat 1, Dempet, Demak) dan Bapak Heni Purwono ( SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara, Ketua Yayasan Sahabat Muda Indonesia). Lokakarya 6 ini berlokasi di Hotel Whiz dan Hotel Atrium Cilacap.

Di Hotel Whiz, selain kelas saya ada juga kelas lain yang diampu oleh Ibu Damai Ari Kontesa (SDIT Insan Kamil, Karanganyar), Ibu Budi Wahyu Ning Astuti, S.TP, M.Pd (KB Aisyiyah 03 Mulyasari Majenang, Cilacap) dan Ibu Munsiasih (SMP N 4 Purbalingga). Sedangkan di Hotel Atrium ada kelas C yang terdiri dari Ibu Krista Adayu (SDN Gumilir 06 Cilacap Utara), Bu Dwi Wahyuning Aisyah (SDN Jenang 02 Majenang), dan Ibu Wiwik Nurfiana (SMK Cut Nya’ Dien, Semarang). Di kelas D diampun oleh Bapak Masruhan Mufid (SMK Negeri 7 Semarang) dan Bapak Parjiyo (SMA Islamic Centre, Demak). Sedangkan kelas E diampu oleh Bapak Drs. Rustanto, MBA (Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Disdikbud Provinsi Jawa Tengah Kab. Grobogan) dan Bapak Aris Sriyanto Putra (SMPN 1 Karangmoncol, Purbalingga).

Lokakarya 6 ini bertema mengenai pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Di sini didiskusikan mengenai potensi-potensi yang dimiliki sekolah, rencana program yang berdampak pada murid, rantai hasil, manajemen resiko, serta rencana monitoring dan evaluasi. Di akhir lokakarya, ada tugas yang dikerjakan selama pendampingan serta persiapan untuk lokakarya berikutnya.

Dalam lokakarya itu CGP saling bertukar informasi mengenai aset yang dimiliki. Memang masih banyak aset yang sebelumnya belum terpikirkan muncul pada saat lokakarya. Demikian juga dalam diskusi mengenai perencanaan program, banyak ide-ide dari para peserta yang akhirnya saling menguatkan. Beberapa CGP juga juga baru menyadari bahwa dalam pembuatan program harusnya selalu memperhatikan dampak yang dihasilkan. Jika selama ini mereka mengenal adanya input, aktivitas, dan output ternyata masih ada outcome dan goal.

Input, aktivitas, dan output (hasil langsung) masih dapat dikendalikan. Sedangkan tujuan/capaian antara (outcome) tidak dapat dikontrol tetapi dapat dipengaruhi dan dampak (impact) merupakan kepedulian kita terhadap tujuan yang lebih besar. Dampak ini tidak serta merta terlihat secara langsung tetapi dipengaruhi oleh output dan outcome. Misalnya untuk menyiapkan siswa yang sehat sebagai pemimpin masa depan (dampak), siswa harus terbiasa menjalankan perilaku hidup sehat (outcome). Dan outcome ini bisa dicapai dengan melalui adanya kegiatan cuci tangan, kerja bakti sekolah dan sebagainya (output).

Seperti biasa, lokakarya 6 ini berlangsung penuh semangat dan antusiasme para peserta. Hal ini tak lepas dari peran para pendamping yang meskipun santai tetapi fokus pada target. Pak Kartono yang banyak menghibur serta Pak Heni Purwono yang penuh cerita menarik serta berbagai segar menjadikan suasana tetap terjaga ceria sampai sore.

Tak ketinggalan, ide-ide segar serta guyonan dari peserta diklat dari pendampingan saya (Pak Pam, Bu Yayah, Pak Ibnu, Pak Tri, Bu Een, dan Pak Imam), pendampingan Pak Kartono (Bu Murni, Bu Wening, Bu Tri, Pak Urip blogger dan Bu Waryatin), serta Pak Heni Purwono (Bu Ika, Bu Isnaeni, Pak Landung, Bu Tursini, dan Bu Rochayati). Kolaborasi yang indah dari semua CGP dan pendamping menghasilkan ide-ide hebat yang akan diimplementasi saat kembali ke sekolah masing-masing.

Semangat merdeka belajar!

Salam Guru Penggerak!

Berikut beberapa dokumentasi yang terekam dari kegiatan lokakarya 6 ini.