Surface Learning vs Deep Learning
Pembelajaran di Lab IPA SMP N 2 Pengadegan (Dokumentasi penulis) |
Dengan deep learning atau pembelajaran mendalam menjadi trending topik, lantas juga muncul pertanyaan apa itu pembelajaran yang tidak mendalam? Kemudian setelah membaca berbagai sumber didapatkan padanan pembelajaran yang tidak mendalam itu sebagai pembelajaran dangkal atau pembelajaran permukaaan atau surface learning.
Dengan memahami perbedaan keduanya diharapkan, akan semakin paham dengan konsep pembelajaran mendalam atau deep learning serta bagaimana mengimplementasikannya.
Dalam paparan mengenai pembelajaran mendalam dalam halaman 19 diberikan tabel mengenai taksonomi SOLO dan Bloom dalam pembelajaran mendalam sebagai berikut.
Jika melihat tabel di atas, tampak istilah yang dipakai sebagai lawan kata pembelajaran mendalam adalah pembelajaran mendasar.
- Pada pembelajaran mendalam, tingkat pembelajaran peserta didik pada level cakap dan unggul. Jika dikaitkan dengan pemenuhan KKTP, maka peserta didik pada tingkatan berkembang dianggap termasuk dalam kategori pembelajaran dasar.
- Terkait dengan taksonomi SOLO, pada pembelajaran mendalam peserta didik dalam membuat hubungan berbagai topik/masalah (relasional) serta dapat berpikir abstrak yang mendalam. Jadi, semisal peserta didik dapat menjelaskan berbagai fakta yang ditemui meskipun dalam jumlah yang banyak tetapi tidak dapat membuat hubungan antar fakta tersebut maka termasuk pembelajaran dasar.
- Terkait dengan taksonomi BLOOM, maka pembelajaran mendalam ditandai dengan peserta didik dapat menerapkan, menganalis, mengevaluasi, dan mencipta. Artinya kalau melihat tabel tersebut pembelajaran mendalam atau deep learning ini tidak harus HOTS, tetapi jika HOTS pasti pembelajarannya mendalam.
- berupaya memahami sebuah materi atau subjek.
- berinteraksi dengan penuh semangat
- mampu menghubungkan gagasan baru dengan pengetahuan sebelumnya
- cenderung membaca dan belajar di atas rata-rata
- termotivasi oleh minat mereka sendiri
- belajar untuk mengulangi pelajaran sebelumnya
- mencoba mengingat informasi yang dibutuhkan untuk penilaian
- memiliki pandangan terbatas serta berkonsentrasi pada hal yang detil
- gagal membedakan antara prinsip dengan contoh
- menganggap cukup dengan memenuhi standar
- termotivasi karen takut gagal
- menghendaki mendapatkan nilai yang tinggi
- mengelola waktu untuk mendapatkan hasil yang terbaik
- memastikan terpenuhinya kondisi dan bahan-bahan untuk belajar
- menjadikan ujian/penilaian sebelumnya untuk memprediksi ke depannya
- menggunakan kriteria penilaian dengan cermat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar