Senin, 27 Januari 2025

Surface Learning vs Deep Learning

 Surface Learning vs Deep Learning

Pembelajaran di Lab IPA SMP N 2 Pengadegan (Dokumentasi penulis)

Dengan deep learning atau pembelajaran mendalam menjadi trending topik, lantas juga muncul pertanyaan apa itu pembelajaran yang tidak mendalam? Kemudian setelah membaca berbagai sumber didapatkan padanan pembelajaran yang tidak mendalam itu sebagai pembelajaran dangkal atau pembelajaran permukaaan atau surface learning.

Dengan memahami perbedaan keduanya diharapkan, akan semakin paham dengan konsep pembelajaran mendalam atau deep learning serta bagaimana mengimplementasikannya.

Dalam paparan mengenai pembelajaran mendalam dalam halaman 19 diberikan tabel mengenai taksonomi SOLO dan Bloom dalam pembelajaran mendalam sebagai berikut.


Jika melihat tabel di atas, tampak istilah yang dipakai sebagai lawan kata pembelajaran mendalam adalah pembelajaran mendasar. 

  • Pada pembelajaran mendalam, tingkat pembelajaran peserta didik pada level cakap dan unggul. Jika dikaitkan dengan pemenuhan KKTP, maka peserta didik pada tingkatan berkembang dianggap termasuk dalam kategori pembelajaran dasar.
  • Terkait dengan taksonomi SOLO, pada pembelajaran mendalam peserta didik dalam membuat hubungan berbagai topik/masalah (relasional) serta dapat berpikir abstrak yang mendalam. Jadi, semisal peserta didik dapat menjelaskan berbagai fakta yang ditemui meskipun dalam jumlah yang banyak tetapi tidak dapat membuat hubungan antar fakta tersebut maka termasuk pembelajaran dasar.
  • Terkait dengan taksonomi BLOOM, maka pembelajaran mendalam ditandai dengan peserta didik dapat menerapkan, menganalis, mengevaluasi, dan mencipta. Artinya kalau melihat tabel tersebut pembelajaran mendalam atau deep learning ini tidak harus HOTS, tetapi jika HOTS pasti pembelajarannya mendalam.
Jensen (1950), dalam bukunya yang berjudul Deeper learning : 7 Powerful Strategies for In-Depth and Longer Lasting Learning, membedakan antara simple learning dengan deeper learning (complex). Dalam pembelajaran sederhana atau simple ini tidak memerlukan usaha yang keras tetapi sebatas mengingat. Seperti menceritakan kembali, kondisi biasa, hal yang sudah rutin dan sejenisnya. Sedangkan dalam pembelajaran mendalam membutuhkan langkah yang lebih kompleks atau berpikir dengan lebih keras. Misalnya menyelesaikan permasalahan dengan lintas disiplin ilmu, berdiskusi, riset dan sejenisnya.

Deep, surface and strategic learning
Ada sebuah referensi yang bukan membedakan antara deep learning dan surface learning, tetapi juga strategic learning. Perbandingan ketiganya ditunjukkan pada tabel berikut.
Sumber : https://www.mariancollege.org/miitle/assets/downloads/mitle/resources/Deep-Surface-and-Strategic-Learning.pdf

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada pembelajaran mendalam, peserta didik :
  1. berupaya memahami sebuah materi atau subjek. 
  2. berinteraksi dengan penuh semangat
  3. mampu menghubungkan gagasan baru dengan pengetahuan sebelumnya
  4. cenderung membaca dan belajar di atas rata-rata
  5. termotivasi oleh minat mereka sendiri
Pada pembelajaran permukaan, peserta didik :
  1. belajar untuk mengulangi pelajaran sebelumnya
  2. mencoba mengingat informasi yang dibutuhkan untuk penilaian
  3. memiliki pandangan terbatas serta berkonsentrasi pada hal yang detil
  4. gagal membedakan antara prinsip dengan contoh
  5. menganggap cukup dengan memenuhi standar
  6. termotivasi karen takut gagal

Pada pembelajaran strategik, peserta didik :
  1. menghendaki mendapatkan nilai yang tinggi
  2. mengelola waktu untuk mendapatkan hasil yang terbaik
  3. memastikan terpenuhinya kondisi dan bahan-bahan untuk belajar
  4. menjadikan ujian/penilaian sebelumnya untuk memprediksi ke depannya
  5. menggunakan kriteria penilaian dengan cermat
Pendekatan pembelajaran strategik ini, memadukan kedua pendekatan lainnya sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dengan pendekatan yang tepat, seorang peserta didik akan berhasil dan memiliki pemahaman yang bagus.

Mengapa di sini juga dikenalkan dengan pembelajaran strategik? Sangat mungkin akan ada pendekatan yang lain, sehingga pikiran kita makin terbuka tidak hanya berpusat dengan 2 pendekatan yang dianggap berlawanan yakni antara pembelajaran permukaan dan pembelajaran.

Sangat mungkin juga akan menemukan istilah yang artinya sama atau mirip, seperti surface learning dengan simple learning, deep learning dengan complex learning. Atau dalam padanan bahasa Indonesianya seperti pembelajaran permukaan, pembelajaran sederhana atau pembelajaran dasar.

Yang utama adalah bagaimana peserta didik dapat memanfaatkan apa yang didapatkan dari hasil belajarnya  baik untuk diri sendiri maupun lingkungan bahkan dalam level global. Sehingga apa yang dipelajari akan menjadi pengalaman sepanjang hidup yang tak terlupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Comments

Postingan Acak

Pengikut

Back To Top